Perjalananku kali ini cukup panjang. Sebelum sampai ke Bandara king Abdul Aziz Jedah, pesawat Royal Brunai yang kutumpangi transit selama dua jam di bandara Seri Begawan Brunei. Masih butuh waktu sembilan jam lagi untuk mencapai Jedah, di tengah suasana puasa Ramadhan. Salah satunya adalah buka puasa yang mundur tiga jam menyesuaikan dengan waktu setempat dalam di atas pesawat.
Setelah mendarat, seperti biasa pelayanan keimigrasian Saudi Arabia bukanlah termasuk yang baik. Terkadang petugas dengan mudah meninggalkan antrian sekadar ngobrol atau bercanda dengan kawannya. Itu menjadi cobaan kesabaran pertama bagi para tamu Allah. Masih banyak cobaan lainnya, karena cuaca panas melebihi 40 derajat, banyaknya jamaah yang mencapai 4 juta orang, perebutan tempat i'tikaf bagi sesama jamaah yang kadang menimbulkan ketegangan. Dan masih banyak lainnya.
Itulah Umroh Ramadhan, sebuah pengalaman spiritual yang teramat indah. Meski bukan kali pertama, dan dilalui dengan banyak ketabahan, namun siapapun ingin terus mengulangnya. Tak hanya sekali lagi namun berlulang kali. Tak heran seorang tabiin ada yang pernah melaksanakan Ibadah haji sampai 40 kali.
Kerinduan kepada Ka'bah Rumah Allah, memang kerinduan yang tiada terperi. Kerinduan yang menguras air mata, kerinduan yang menghentak dada. Tua, muda, laki-laki, wanita...semuanya
Yaa Allah ijinkan aku menjadi tamu-Mu pada tahun-tahun yang akan datang. Panggillah kami sebagai jemaah Umroh maupun Jemaah Haji, agar kami dapat senantiasa dekat dengan-Mu, beribadah di rumah-Mu, memuji keagungan-Mu. Beri kemudahan kepada keluarga kami, sahabat kami, tetangga kami untuk beribadah dirumah-Mu, menerima jamuan-Mu, merengek di pintu Ka'bah-Mu, bersimpuh di Raudhah, memanjat puji di Multazam. Amiin.
Selasa, 25 November 2008
TEMANGGUNG, di Antara Semilir Angin Gunung dan Harum Tembakau
Ketika kita bicara Temanggung, tidak akan bisa lepas dari Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan Tembakau. Secara geografis memang di Temanggung terpancang tiga Gunung Sumbing, Sindoro dan Dieng. Temanggung adalah penghasil tembakau pilihan yang menjadi pemasok pabrik-pabrik rokok besar seperti Djarum, Bentoel dan lainnya. Tembakau menjadi andalan kabupaten ini untuk menghidupi warganya di bidang pertanian, dan parakan adalah pasar pusat perdagangan tembakau yang dikenal sejak Jaman Belanda. Banyak jenis tembakau diperdagangkan dari yang biasa rajangan, sampai tembakau srintil yang top dan bisa membuat mabuk. Temanggung juga menghasilka kopi, dan kini kayu sengon sebagai alternatif baru. Hamparan kebun tembakau di sepanjang jalan antara Wonosobo - Parakan di kaki Gunung Sumbing di kanan dan Sindoro di kiri menjadi pemandangan yang amat nyata, meski petani juga menanam kentang.
Sayangnya, penanaman tanaman semusim yang menjanjikan kehidupan layak bagi petani juga mengancam warga di lereng gunung tersebut karena banyaknya lahan kritis, potensi longsor, hilangnya mata air, berkurangnya kesuburan tanah. Nampak dengan jelas, tanaman keras di lereng kedua gunung tersebut sangat berkurang, sehingga bila musim kemarau punggung kedua gunung itu nampak cokelat kehitaman pertanda gundul. Pemerintah kabupaten Temanggung telah menyadari hal ini dan telah membuat peta-peta terkait, seperti peta rawan bencana, peta demografi, peta pertanian. Saya Website pemda www.bappeda-temanggung.org saat ini tak bisa diakses.
Orang terkenal
Temanggung memilik banyak orang terkenal di panggung nasional, seperti :
• Tokoh sejarah Republik Indonesia, Mohammad Roem berasal dari Kecamatan Parakan
• Menteri Pendidikan Indonesia, Bambang Sudibyo berasal dari Kecamatan Tembarak
• Rakhmat Mulyosumino, Tokoh NU, Mantan Menteri Perdagangan Kabinet Juanda
• Mascjun Sofwan, mantan bupati karismatik Temanggung,Mantan Gubernur Jambi.
• Tokoh kesenian adalah (alm) Djadoeg Djajakusuma, Titiek Puspa dan Didiek Nini Towok.
• Tokoh pers adalah Putut Trihusodo (Wakil Pemimpin Majalah Gatra)
• Tokoh LSM adalah AE Priyono, peneliti Reform Institute dan Demos. Mantan Redaktur Jurnal Prisma
• Hasyim Afandi, mantan Bupati Magelang 1999-2004. Bupati Temanggung 2008-2013
• KH.Subhi, Kiai kharismatik dari Parakan, juga pejuang Tanah Air melawan kolonialisme Belanda. Terkenal dengan "suwuknya" yang mampu memberikan keampuhan pada bambu runcing.
Potensi Temanggung
Tulang punggung ekonomi Temanggung adalah pertanian. Selain Tembakau, sesungguhnya Temanggung juga berpotensi besar di produk pertanian, antara lain :
Kabupaten Temanggung memiliki komoditi pertanian tanaman hortikultura yaitu antara lain alpukat, belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, siem/keprok, jeruk besar, mangga, manggis, nangka/cempedak, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, melinjo, petai dan klengkeng
Di samping itu Kabupaten Temanggung memiliki komoditi pertanian tanaman pangan yaitu antara lain padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, kedele, kacang tanah, dan ubi jalar.
Kabupaten Temanggung juga memiliki komoditi pertanian tanaman obat-obatan yaitu antara lain jahe, laos/lengkuas, kencur, kunyit, temulawak, lempuyang, temuireng, kapulaga dan, temukunci. Temanggung ternyata juga memiliki 19 jenis komoditi pertanian tanaman sayuran yaitu antara lain bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kobis, petsa/saw, wortel, kacang merah, kacang panjang, cabe besar, cabe kecil, tomat, terung, mentimun, labu siam, kangkung, bayam, dan semangka.
OBYEK WISATA
Candi Pringapus adalah candi kuno peninggalan zaman Hindu, terletak di desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung dengan jarak kurang lebih 19 Km dari Kota Temanggung. Candi ini menurut sejarah didirikan pada tahun 772 C atau 850 M sesuai dengan prasasti yang ditemukan di sekitar candi ketika diadakan restorasi pada tahun 1932. Eksistensi sebuah candi baik Hindu maupun candi Budha selalu dikaitkan dengan unsur-unsur kosmologi, unsur alam semesta sebagai sumber hidup manusia. Ia dikreasikan untuk menghadirkan sosok ke-Tuhanan yang dirindukannya, yang memiliki kekuatan dan kekuasan mencipta, memelihara sekaligus membinasakan kehidupan; ia merupakan manifestasi simbolik kepercayaan religi masyarakat tertentu; dan ia juga didirikan untuk mengukuhkan kebesaran dan kekuasan seorang raja atau ratu yang memerintah suatu wilayah.
Gambaran kosmis dari Candi Pringapus terlihat pada hiasan-hiasan yang merupakan replika Mahameru, nama sebuah gunung tempat tinggal para dewata. Hiasan itu berupa Antefiq atau Simbar dan relief hapsara-hapsari. Antefiq adalah hiasan berbentuk segi tiga kerucut yang brfungsi untuk menambah keindahan dan memberi penekanan unsur gunung pada candi. Sedangkan hapsara-hapsari adalah makhluk setengah dewa penghuni istana dewata. Candi Pringapus bersifat Hindu Sekte Ciwaistis. Hal ini terlihat dari adanya arca-arca bersifat Hindu yang erat kaitannya dengan Dewa Ciwa.
Pada bagian lain terdapat Durga Mahesasuramardhini. Durga merupakan salah satu perwujudan Uma sebagai dewi cantik dengan berbagai macam senjata anugerah dewa. Di dalam candi juga terdapat Yoni yaitu salah satu perwujudan Uma (Istri Ciwa) yang berfungsi sebagai alas arca Ciwa atau perwujudannya (biasanya Lingga) persatuan lingga dan Yoni merupakan simbol penciptaan alam semesta sekaligus simbol kesuburan.
Candi Gondosuli
Terletak di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu, kira-kira 12 kilometer sebelah utara Kota Temanggung. Letak candi ini cukup strategis, berada pada jalur beberapa obyek wisata lainnya di Kabupaten Temanggung seperti Candi Pringapus, Wana Wisata Jumprit, Curug Surodipom juga berdekatan dengan Gunung Sindoro-Sumbing. Tidak seperti candi-candi yang lain, candi Gondosuli hingga kini masih berada dibawah timbunan tanah. Memang ada beberapa bagian batu candi yang sudah ditemukan lewah penggalian, namun menurut banyak ahli, Candi Gondosuli berukuran sangat besar sehingga kalau digali dapat menenggelamkan seluruh kawasan desa. Diperkirakan Candi Gondosuli adalah bekas istana sebuah kerajaan. Rajanya bernama Rahayan Patapan yang memeluk agama Hindu. Kendati sebagian besar dari batu-baruan candi masih tertutup tanah, akan tetapi di antara batu-batuan yang sudah ditemukan terdapat beberapa yang memiliki keistimewaan.
Monumen Bambang Sugeng
Kompleks Monumen ini berada di atas sebuah bukit kecil di Kranggan, sebelah timur Kota Temanggung, bersebelahan dengan terminal bis. Merupakan monumen peringatan akan perjuangan Mayjen (purn) Bambang Sugeng yang ketika terjadi perang kemerdekaan memimpin pasukan TNI di daerah Temanggung dan sekitarnya. Bambang Sugeng adalah putera daerah Temanggung, lahir di Tegalrejo 31 Oktober 1913. Bambang memulai kariernya di militer sebagai tentara Pembela Tanah Air (Peta) pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, bergabung dengan Daidang II yang saat itu bermarkas di Magelang. prestasinya terus melonjak, dan pada tahun 1945 ia kembali ke Temanggung membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk daerah Temanggung dan Wonosobo. Bambang yang ketika itu berpangkat Letnan Kolonel menjabat sebagai komandan Resimen. Di bawah kepemimpinannya para laskar BKR pernah berhasil melucuti senjata tentara Jepang.
Dari Temanggung, Bambang Sugeng berpindah markas ke Wonosobo dan kemudian pindah lagi ke Purwokerto menjadi Kepala staff. Ia-lah yang memberantas para laskar liar yang memberontak di daerah Cirebon. atas prestasi-prestasinya itu, setelah perang kemerdekaan I dan menjelang perang kemerdekaan II, Bambang Sugeng diangkat menjadi Panglima Divisi sekaligus panglima teritorial yang membawahi wilayah Banyumas, Pekalongan, Kedu, Yogyakarta, dan Semarang berpusat di Magelang. Bambang Sugeng dikukuhkan menjadi kepala Staf umum I Markas Besar Angkatan Darat di Bawah A.H. Nasution setelah perang kemerdekaan II. Ketika terjadi anarkis kekacauan di Jawa Timur sesudah penyerahan kedaulatan (1949), ia dipindahkan ke sana menjadi Panglima Komando Militer (Kodam) Brawijaya. Puncak kariernya di militer terjadi diangakt menjadi Kapala Staf Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).
Kolam Renang Pikatan Indah
Kolah renang adalah sarana rekreasi, olah raga dan sekaligus sebagai sumber penghasilan, umumnya dibangun dan dimanfaatkan masyarakat kota setempat pada waktu senggang atau hari libur berenang bersama keluarga, menghilangkan kepenatan selama enam hari lanya bekerja. Kolam renang Pikatan Indah dengan luas 1 hektar terletak di Desa Mudal, Kecamatan temanggung. Untuk mencapai kolam renang ini wisatawan yang telah mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kabupaten Temanggung bisa mempergunakan kendaraan sendiri oleh karena jalannya telah beraspal bagus atau mempergunakan jasa angkutan mikro bis, angkutan kota, angkutan pedesaan atau jasa angkutan ojek.
Industri di Temanggung
Produksi cerutu di Temanggung mencapai 5 juta batang per tahun diproduksi oleh Pabrik Cerutu Rizona di Jalan Diponegoro Temanggung. Usaha industri ini merupakan warisan jaman Belanda dan kini masih mempertahankan tenaga kerja wanita yang umumnya lanjut usia. Pemasaran cerutu ke berbagai daerah seperti Kalimantan, Jawa Barat dan Bali. Di samping untuk kepentingan merokok juga dijadikan bahan sesaji bagi yang memiliki kepercayaan tertentu. Jenis yang dipasarkan adalah Half Corona, King Korona dan King Bolero, semuanya bercukai.
Di samping itu, Kabupaten Temanggung merupakan wilayah potensial produksi kayu sengon dan kayu olahan lainnya. Perkembangan usaha kayu olahan seperti jointing dan laminating board cukup menggembirakan. Hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan lokal dan eksport ke berbagai negara seperti Cina, Jepang, USA dan Eropa.
Industri meubel dari kayu jati marak di Temanggung. Harga yang makin tinggi tidak membuat industri mebel surut, sebab kualitas mampu mempertahankan minat masyarakat untuk membeli perangkat rumah tangga dan perkantoran ini. Oleh karena investasi dibidang ini cukup menggembirakan didukung dengan produksi kayu jati dan kayu keras lainnya yang mencukupi kebutuhan.
Kerajinan lainnya adalah dari bambu. Salah satunya adalah alat musik angklung, suling bambu, dan beberapa permainan anak-anak dari bambu. Bahkan alat musik (suling dan angklung) yang di jual di sekitar Candi Borobudur dan obyek-obyek wisata di Kabupaten Magelang, Temanggung dan sekitarnya banyak yang berasal dari Kabupaten Temanggung ini.
Industri lainnya adalah yang dipasarkan cukup luas hingga ke Jakarta, Surabaya dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahan baku kulit banyak di datangkan dari Kabupaten Boyolali, Klaten dan Sukoharjo.
Meskipun Kabupaten Temanggung bukan termasuk daerah pesisir, namun banyak warga yang menciptakan kapal-kapal mini yang terbuat dari bambu. Kapal-kapal tersebut merupakan miniatur kapal layar besar.
Di samping itu, Temanggung juga memiliki ternak berupa sapi daging, sapi perah dan kambing.
Sayangnya, penanaman tanaman semusim yang menjanjikan kehidupan layak bagi petani juga mengancam warga di lereng gunung tersebut karena banyaknya lahan kritis, potensi longsor, hilangnya mata air, berkurangnya kesuburan tanah. Nampak dengan jelas, tanaman keras di lereng kedua gunung tersebut sangat berkurang, sehingga bila musim kemarau punggung kedua gunung itu nampak cokelat kehitaman pertanda gundul. Pemerintah kabupaten Temanggung telah menyadari hal ini dan telah membuat peta-peta terkait, seperti peta rawan bencana, peta demografi, peta pertanian. Saya Website pemda www.bappeda-temanggung.org saat ini tak bisa diakses.
Orang terkenal
Temanggung memilik banyak orang terkenal di panggung nasional, seperti :
• Tokoh sejarah Republik Indonesia, Mohammad Roem berasal dari Kecamatan Parakan
• Menteri Pendidikan Indonesia, Bambang Sudibyo berasal dari Kecamatan Tembarak
• Rakhmat Mulyosumino, Tokoh NU, Mantan Menteri Perdagangan Kabinet Juanda
• Mascjun Sofwan, mantan bupati karismatik Temanggung,Mantan Gubernur Jambi.
• Tokoh kesenian adalah (alm) Djadoeg Djajakusuma, Titiek Puspa dan Didiek Nini Towok.
• Tokoh pers adalah Putut Trihusodo (Wakil Pemimpin Majalah Gatra)
• Tokoh LSM adalah AE Priyono, peneliti Reform Institute dan Demos. Mantan Redaktur Jurnal Prisma
• Hasyim Afandi, mantan Bupati Magelang 1999-2004. Bupati Temanggung 2008-2013
• KH.Subhi, Kiai kharismatik dari Parakan, juga pejuang Tanah Air melawan kolonialisme Belanda. Terkenal dengan "suwuknya" yang mampu memberikan keampuhan pada bambu runcing.
Potensi Temanggung
Tulang punggung ekonomi Temanggung adalah pertanian. Selain Tembakau, sesungguhnya Temanggung juga berpotensi besar di produk pertanian, antara lain :
Kabupaten Temanggung memiliki komoditi pertanian tanaman hortikultura yaitu antara lain alpukat, belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, siem/keprok, jeruk besar, mangga, manggis, nangka/cempedak, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, melinjo, petai dan klengkeng
Di samping itu Kabupaten Temanggung memiliki komoditi pertanian tanaman pangan yaitu antara lain padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, kedele, kacang tanah, dan ubi jalar.
Kabupaten Temanggung juga memiliki komoditi pertanian tanaman obat-obatan yaitu antara lain jahe, laos/lengkuas, kencur, kunyit, temulawak, lempuyang, temuireng, kapulaga dan, temukunci. Temanggung ternyata juga memiliki 19 jenis komoditi pertanian tanaman sayuran yaitu antara lain bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kobis, petsa/saw, wortel, kacang merah, kacang panjang, cabe besar, cabe kecil, tomat, terung, mentimun, labu siam, kangkung, bayam, dan semangka.
OBYEK WISATA
Candi Pringapus adalah candi kuno peninggalan zaman Hindu, terletak di desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung dengan jarak kurang lebih 19 Km dari Kota Temanggung. Candi ini menurut sejarah didirikan pada tahun 772 C atau 850 M sesuai dengan prasasti yang ditemukan di sekitar candi ketika diadakan restorasi pada tahun 1932. Eksistensi sebuah candi baik Hindu maupun candi Budha selalu dikaitkan dengan unsur-unsur kosmologi, unsur alam semesta sebagai sumber hidup manusia. Ia dikreasikan untuk menghadirkan sosok ke-Tuhanan yang dirindukannya, yang memiliki kekuatan dan kekuasan mencipta, memelihara sekaligus membinasakan kehidupan; ia merupakan manifestasi simbolik kepercayaan religi masyarakat tertentu; dan ia juga didirikan untuk mengukuhkan kebesaran dan kekuasan seorang raja atau ratu yang memerintah suatu wilayah.
Gambaran kosmis dari Candi Pringapus terlihat pada hiasan-hiasan yang merupakan replika Mahameru, nama sebuah gunung tempat tinggal para dewata. Hiasan itu berupa Antefiq atau Simbar dan relief hapsara-hapsari. Antefiq adalah hiasan berbentuk segi tiga kerucut yang brfungsi untuk menambah keindahan dan memberi penekanan unsur gunung pada candi. Sedangkan hapsara-hapsari adalah makhluk setengah dewa penghuni istana dewata. Candi Pringapus bersifat Hindu Sekte Ciwaistis. Hal ini terlihat dari adanya arca-arca bersifat Hindu yang erat kaitannya dengan Dewa Ciwa.
Pada bagian lain terdapat Durga Mahesasuramardhini. Durga merupakan salah satu perwujudan Uma sebagai dewi cantik dengan berbagai macam senjata anugerah dewa. Di dalam candi juga terdapat Yoni yaitu salah satu perwujudan Uma (Istri Ciwa) yang berfungsi sebagai alas arca Ciwa atau perwujudannya (biasanya Lingga) persatuan lingga dan Yoni merupakan simbol penciptaan alam semesta sekaligus simbol kesuburan.
Candi Gondosuli
Terletak di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu, kira-kira 12 kilometer sebelah utara Kota Temanggung. Letak candi ini cukup strategis, berada pada jalur beberapa obyek wisata lainnya di Kabupaten Temanggung seperti Candi Pringapus, Wana Wisata Jumprit, Curug Surodipom juga berdekatan dengan Gunung Sindoro-Sumbing. Tidak seperti candi-candi yang lain, candi Gondosuli hingga kini masih berada dibawah timbunan tanah. Memang ada beberapa bagian batu candi yang sudah ditemukan lewah penggalian, namun menurut banyak ahli, Candi Gondosuli berukuran sangat besar sehingga kalau digali dapat menenggelamkan seluruh kawasan desa. Diperkirakan Candi Gondosuli adalah bekas istana sebuah kerajaan. Rajanya bernama Rahayan Patapan yang memeluk agama Hindu. Kendati sebagian besar dari batu-baruan candi masih tertutup tanah, akan tetapi di antara batu-batuan yang sudah ditemukan terdapat beberapa yang memiliki keistimewaan.
Monumen Bambang Sugeng
Kompleks Monumen ini berada di atas sebuah bukit kecil di Kranggan, sebelah timur Kota Temanggung, bersebelahan dengan terminal bis. Merupakan monumen peringatan akan perjuangan Mayjen (purn) Bambang Sugeng yang ketika terjadi perang kemerdekaan memimpin pasukan TNI di daerah Temanggung dan sekitarnya. Bambang Sugeng adalah putera daerah Temanggung, lahir di Tegalrejo 31 Oktober 1913. Bambang memulai kariernya di militer sebagai tentara Pembela Tanah Air (Peta) pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, bergabung dengan Daidang II yang saat itu bermarkas di Magelang. prestasinya terus melonjak, dan pada tahun 1945 ia kembali ke Temanggung membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk daerah Temanggung dan Wonosobo. Bambang yang ketika itu berpangkat Letnan Kolonel menjabat sebagai komandan Resimen. Di bawah kepemimpinannya para laskar BKR pernah berhasil melucuti senjata tentara Jepang.
Dari Temanggung, Bambang Sugeng berpindah markas ke Wonosobo dan kemudian pindah lagi ke Purwokerto menjadi Kepala staff. Ia-lah yang memberantas para laskar liar yang memberontak di daerah Cirebon. atas prestasi-prestasinya itu, setelah perang kemerdekaan I dan menjelang perang kemerdekaan II, Bambang Sugeng diangkat menjadi Panglima Divisi sekaligus panglima teritorial yang membawahi wilayah Banyumas, Pekalongan, Kedu, Yogyakarta, dan Semarang berpusat di Magelang. Bambang Sugeng dikukuhkan menjadi kepala Staf umum I Markas Besar Angkatan Darat di Bawah A.H. Nasution setelah perang kemerdekaan II. Ketika terjadi anarkis kekacauan di Jawa Timur sesudah penyerahan kedaulatan (1949), ia dipindahkan ke sana menjadi Panglima Komando Militer (Kodam) Brawijaya. Puncak kariernya di militer terjadi diangakt menjadi Kapala Staf Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).
Kolam Renang Pikatan Indah
Kolah renang adalah sarana rekreasi, olah raga dan sekaligus sebagai sumber penghasilan, umumnya dibangun dan dimanfaatkan masyarakat kota setempat pada waktu senggang atau hari libur berenang bersama keluarga, menghilangkan kepenatan selama enam hari lanya bekerja. Kolam renang Pikatan Indah dengan luas 1 hektar terletak di Desa Mudal, Kecamatan temanggung. Untuk mencapai kolam renang ini wisatawan yang telah mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kabupaten Temanggung bisa mempergunakan kendaraan sendiri oleh karena jalannya telah beraspal bagus atau mempergunakan jasa angkutan mikro bis, angkutan kota, angkutan pedesaan atau jasa angkutan ojek.
Industri di Temanggung
Produksi cerutu di Temanggung mencapai 5 juta batang per tahun diproduksi oleh Pabrik Cerutu Rizona di Jalan Diponegoro Temanggung. Usaha industri ini merupakan warisan jaman Belanda dan kini masih mempertahankan tenaga kerja wanita yang umumnya lanjut usia. Pemasaran cerutu ke berbagai daerah seperti Kalimantan, Jawa Barat dan Bali. Di samping untuk kepentingan merokok juga dijadikan bahan sesaji bagi yang memiliki kepercayaan tertentu. Jenis yang dipasarkan adalah Half Corona, King Korona dan King Bolero, semuanya bercukai.
Di samping itu, Kabupaten Temanggung merupakan wilayah potensial produksi kayu sengon dan kayu olahan lainnya. Perkembangan usaha kayu olahan seperti jointing dan laminating board cukup menggembirakan. Hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan lokal dan eksport ke berbagai negara seperti Cina, Jepang, USA dan Eropa.
Industri meubel dari kayu jati marak di Temanggung. Harga yang makin tinggi tidak membuat industri mebel surut, sebab kualitas mampu mempertahankan minat masyarakat untuk membeli perangkat rumah tangga dan perkantoran ini. Oleh karena investasi dibidang ini cukup menggembirakan didukung dengan produksi kayu jati dan kayu keras lainnya yang mencukupi kebutuhan.
Kerajinan lainnya adalah dari bambu. Salah satunya adalah alat musik angklung, suling bambu, dan beberapa permainan anak-anak dari bambu. Bahkan alat musik (suling dan angklung) yang di jual di sekitar Candi Borobudur dan obyek-obyek wisata di Kabupaten Magelang, Temanggung dan sekitarnya banyak yang berasal dari Kabupaten Temanggung ini.
Industri lainnya adalah yang dipasarkan cukup luas hingga ke Jakarta, Surabaya dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahan baku kulit banyak di datangkan dari Kabupaten Boyolali, Klaten dan Sukoharjo.
Meskipun Kabupaten Temanggung bukan termasuk daerah pesisir, namun banyak warga yang menciptakan kapal-kapal mini yang terbuat dari bambu. Kapal-kapal tersebut merupakan miniatur kapal layar besar.
Di samping itu, Temanggung juga memiliki ternak berupa sapi daging, sapi perah dan kambing.
Langganan:
Postingan (Atom)