Selasa, 25 November 2008
Perjalanan Spiritual
Setelah mendarat, seperti biasa pelayanan keimigrasian Saudi Arabia bukanlah termasuk yang baik. Terkadang petugas dengan mudah meninggalkan antrian sekadar ngobrol atau bercanda dengan kawannya. Itu menjadi cobaan kesabaran pertama bagi para tamu Allah. Masih banyak cobaan lainnya, karena cuaca panas melebihi 40 derajat, banyaknya jamaah yang mencapai 4 juta orang, perebutan tempat i'tikaf bagi sesama jamaah yang kadang menimbulkan ketegangan. Dan masih banyak lainnya.
Itulah Umroh Ramadhan, sebuah pengalaman spiritual yang teramat indah. Meski bukan kali pertama, dan dilalui dengan banyak ketabahan, namun siapapun ingin terus mengulangnya. Tak hanya sekali lagi namun berlulang kali. Tak heran seorang tabiin ada yang pernah melaksanakan Ibadah haji sampai 40 kali.
Kerinduan kepada Ka'bah Rumah Allah, memang kerinduan yang tiada terperi. Kerinduan yang menguras air mata, kerinduan yang menghentak dada. Tua, muda, laki-laki, wanita...semuanya
Yaa Allah ijinkan aku menjadi tamu-Mu pada tahun-tahun yang akan datang. Panggillah kami sebagai jemaah Umroh maupun Jemaah Haji, agar kami dapat senantiasa dekat dengan-Mu, beribadah di rumah-Mu, memuji keagungan-Mu. Beri kemudahan kepada keluarga kami, sahabat kami, tetangga kami untuk beribadah dirumah-Mu, menerima jamuan-Mu, merengek di pintu Ka'bah-Mu, bersimpuh di Raudhah, memanjat puji di Multazam. Amiin.
TEMANGGUNG, di Antara Semilir Angin Gunung dan Harum Tembakau
Sayangnya, penanaman tanaman semusim yang menjanjikan kehidupan layak bagi petani juga mengancam warga di lereng gunung tersebut karena banyaknya lahan kritis, potensi longsor, hilangnya mata air, berkurangnya kesuburan tanah. Nampak dengan jelas, tanaman keras di lereng kedua gunung tersebut sangat berkurang, sehingga bila musim kemarau punggung kedua gunung itu nampak cokelat kehitaman pertanda gundul. Pemerintah kabupaten Temanggung telah menyadari hal ini dan telah membuat peta-peta terkait, seperti peta rawan bencana, peta demografi, peta pertanian. Saya Website pemda www.bappeda-temanggung.org saat ini tak bisa diakses.
Orang terkenal
Temanggung memilik banyak orang terkenal di panggung nasional, seperti :
• Tokoh sejarah Republik Indonesia, Mohammad Roem berasal dari Kecamatan Parakan
• Menteri Pendidikan Indonesia, Bambang Sudibyo berasal dari Kecamatan Tembarak
• Rakhmat Mulyosumino, Tokoh NU, Mantan Menteri Perdagangan Kabinet Juanda
• Mascjun Sofwan, mantan bupati karismatik Temanggung,Mantan Gubernur Jambi.
• Tokoh kesenian adalah (alm) Djadoeg Djajakusuma, Titiek Puspa dan Didiek Nini Towok.
• Tokoh pers adalah Putut Trihusodo (Wakil Pemimpin Majalah Gatra)
• Tokoh LSM adalah AE Priyono, peneliti Reform Institute dan Demos. Mantan Redaktur Jurnal Prisma
• Hasyim Afandi, mantan Bupati Magelang 1999-2004. Bupati Temanggung 2008-2013
• KH.Subhi, Kiai kharismatik dari Parakan, juga pejuang Tanah Air melawan kolonialisme Belanda. Terkenal dengan "suwuknya" yang mampu memberikan keampuhan pada bambu runcing.
Potensi Temanggung
Tulang punggung ekonomi Temanggung adalah pertanian. Selain Tembakau, sesungguhnya Temanggung juga berpotensi besar di produk pertanian, antara lain :
Kabupaten Temanggung memiliki komoditi pertanian tanaman hortikultura yaitu antara lain alpukat, belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, siem/keprok, jeruk besar, mangga, manggis, nangka/cempedak, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, sukun, melinjo, petai dan klengkeng
Di samping itu Kabupaten Temanggung memiliki komoditi pertanian tanaman pangan yaitu antara lain padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, kedele, kacang tanah, dan ubi jalar.
Kabupaten Temanggung juga memiliki komoditi pertanian tanaman obat-obatan yaitu antara lain jahe, laos/lengkuas, kencur, kunyit, temulawak, lempuyang, temuireng, kapulaga dan, temukunci. Temanggung ternyata juga memiliki 19 jenis komoditi pertanian tanaman sayuran yaitu antara lain bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kobis, petsa/saw, wortel, kacang merah, kacang panjang, cabe besar, cabe kecil, tomat, terung, mentimun, labu siam, kangkung, bayam, dan semangka.
OBYEK WISATA
Candi Pringapus adalah candi kuno peninggalan zaman Hindu, terletak di desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung dengan jarak kurang lebih 19 Km dari Kota Temanggung. Candi ini menurut sejarah didirikan pada tahun 772 C atau 850 M sesuai dengan prasasti yang ditemukan di sekitar candi ketika diadakan restorasi pada tahun 1932. Eksistensi sebuah candi baik Hindu maupun candi Budha selalu dikaitkan dengan unsur-unsur kosmologi, unsur alam semesta sebagai sumber hidup manusia. Ia dikreasikan untuk menghadirkan sosok ke-Tuhanan yang dirindukannya, yang memiliki kekuatan dan kekuasan mencipta, memelihara sekaligus membinasakan kehidupan; ia merupakan manifestasi simbolik kepercayaan religi masyarakat tertentu; dan ia juga didirikan untuk mengukuhkan kebesaran dan kekuasan seorang raja atau ratu yang memerintah suatu wilayah.
Gambaran kosmis dari Candi Pringapus terlihat pada hiasan-hiasan yang merupakan replika Mahameru, nama sebuah gunung tempat tinggal para dewata. Hiasan itu berupa Antefiq atau Simbar dan relief hapsara-hapsari. Antefiq adalah hiasan berbentuk segi tiga kerucut yang brfungsi untuk menambah keindahan dan memberi penekanan unsur gunung pada candi. Sedangkan hapsara-hapsari adalah makhluk setengah dewa penghuni istana dewata. Candi Pringapus bersifat Hindu Sekte Ciwaistis. Hal ini terlihat dari adanya arca-arca bersifat Hindu yang erat kaitannya dengan Dewa Ciwa.
Pada bagian lain terdapat Durga Mahesasuramardhini. Durga merupakan salah satu perwujudan Uma sebagai dewi cantik dengan berbagai macam senjata anugerah dewa. Di dalam candi juga terdapat Yoni yaitu salah satu perwujudan Uma (Istri Ciwa) yang berfungsi sebagai alas arca Ciwa atau perwujudannya (biasanya Lingga) persatuan lingga dan Yoni merupakan simbol penciptaan alam semesta sekaligus simbol kesuburan.
Candi Gondosuli
Terletak di Desa Gondosuli Kecamatan Bulu, kira-kira 12 kilometer sebelah utara Kota Temanggung. Letak candi ini cukup strategis, berada pada jalur beberapa obyek wisata lainnya di Kabupaten Temanggung seperti Candi Pringapus, Wana Wisata Jumprit, Curug Surodipom juga berdekatan dengan Gunung Sindoro-Sumbing. Tidak seperti candi-candi yang lain, candi Gondosuli hingga kini masih berada dibawah timbunan tanah. Memang ada beberapa bagian batu candi yang sudah ditemukan lewah penggalian, namun menurut banyak ahli, Candi Gondosuli berukuran sangat besar sehingga kalau digali dapat menenggelamkan seluruh kawasan desa. Diperkirakan Candi Gondosuli adalah bekas istana sebuah kerajaan. Rajanya bernama Rahayan Patapan yang memeluk agama Hindu. Kendati sebagian besar dari batu-baruan candi masih tertutup tanah, akan tetapi di antara batu-batuan yang sudah ditemukan terdapat beberapa yang memiliki keistimewaan.
Monumen Bambang Sugeng
Kompleks Monumen ini berada di atas sebuah bukit kecil di Kranggan, sebelah timur Kota Temanggung, bersebelahan dengan terminal bis. Merupakan monumen peringatan akan perjuangan Mayjen (purn) Bambang Sugeng yang ketika terjadi perang kemerdekaan memimpin pasukan TNI di daerah Temanggung dan sekitarnya. Bambang Sugeng adalah putera daerah Temanggung, lahir di Tegalrejo 31 Oktober 1913. Bambang memulai kariernya di militer sebagai tentara Pembela Tanah Air (Peta) pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, bergabung dengan Daidang II yang saat itu bermarkas di Magelang. prestasinya terus melonjak, dan pada tahun 1945 ia kembali ke Temanggung membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk daerah Temanggung dan Wonosobo. Bambang yang ketika itu berpangkat Letnan Kolonel menjabat sebagai komandan Resimen. Di bawah kepemimpinannya para laskar BKR pernah berhasil melucuti senjata tentara Jepang.
Dari Temanggung, Bambang Sugeng berpindah markas ke Wonosobo dan kemudian pindah lagi ke Purwokerto menjadi Kepala staff. Ia-lah yang memberantas para laskar liar yang memberontak di daerah Cirebon. atas prestasi-prestasinya itu, setelah perang kemerdekaan I dan menjelang perang kemerdekaan II, Bambang Sugeng diangkat menjadi Panglima Divisi sekaligus panglima teritorial yang membawahi wilayah Banyumas, Pekalongan, Kedu, Yogyakarta, dan Semarang berpusat di Magelang. Bambang Sugeng dikukuhkan menjadi kepala Staf umum I Markas Besar Angkatan Darat di Bawah A.H. Nasution setelah perang kemerdekaan II. Ketika terjadi anarkis kekacauan di Jawa Timur sesudah penyerahan kedaulatan (1949), ia dipindahkan ke sana menjadi Panglima Komando Militer (Kodam) Brawijaya. Puncak kariernya di militer terjadi diangakt menjadi Kapala Staf Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).
Kolam Renang Pikatan Indah
Kolah renang adalah sarana rekreasi, olah raga dan sekaligus sebagai sumber penghasilan, umumnya dibangun dan dimanfaatkan masyarakat kota setempat pada waktu senggang atau hari libur berenang bersama keluarga, menghilangkan kepenatan selama enam hari lanya bekerja. Kolam renang Pikatan Indah dengan luas 1 hektar terletak di Desa Mudal, Kecamatan temanggung. Untuk mencapai kolam renang ini wisatawan yang telah mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kabupaten Temanggung bisa mempergunakan kendaraan sendiri oleh karena jalannya telah beraspal bagus atau mempergunakan jasa angkutan mikro bis, angkutan kota, angkutan pedesaan atau jasa angkutan ojek.
Industri di Temanggung
Produksi cerutu di Temanggung mencapai 5 juta batang per tahun diproduksi oleh Pabrik Cerutu Rizona di Jalan Diponegoro Temanggung. Usaha industri ini merupakan warisan jaman Belanda dan kini masih mempertahankan tenaga kerja wanita yang umumnya lanjut usia. Pemasaran cerutu ke berbagai daerah seperti Kalimantan, Jawa Barat dan Bali. Di samping untuk kepentingan merokok juga dijadikan bahan sesaji bagi yang memiliki kepercayaan tertentu. Jenis yang dipasarkan adalah Half Corona, King Korona dan King Bolero, semuanya bercukai.
Di samping itu, Kabupaten Temanggung merupakan wilayah potensial produksi kayu sengon dan kayu olahan lainnya. Perkembangan usaha kayu olahan seperti jointing dan laminating board cukup menggembirakan. Hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan lokal dan eksport ke berbagai negara seperti Cina, Jepang, USA dan Eropa.
Industri meubel dari kayu jati marak di Temanggung. Harga yang makin tinggi tidak membuat industri mebel surut, sebab kualitas mampu mempertahankan minat masyarakat untuk membeli perangkat rumah tangga dan perkantoran ini. Oleh karena investasi dibidang ini cukup menggembirakan didukung dengan produksi kayu jati dan kayu keras lainnya yang mencukupi kebutuhan.
Kerajinan lainnya adalah dari bambu. Salah satunya adalah alat musik angklung, suling bambu, dan beberapa permainan anak-anak dari bambu. Bahkan alat musik (suling dan angklung) yang di jual di sekitar Candi Borobudur dan obyek-obyek wisata di Kabupaten Magelang, Temanggung dan sekitarnya banyak yang berasal dari Kabupaten Temanggung ini.
Industri lainnya adalah yang dipasarkan cukup luas hingga ke Jakarta, Surabaya dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahan baku kulit banyak di datangkan dari Kabupaten Boyolali, Klaten dan Sukoharjo.
Meskipun Kabupaten Temanggung bukan termasuk daerah pesisir, namun banyak warga yang menciptakan kapal-kapal mini yang terbuat dari bambu. Kapal-kapal tersebut merupakan miniatur kapal layar besar.
Di samping itu, Temanggung juga memiliki ternak berupa sapi daging, sapi perah dan kambing.
Rabu, 19 November 2008
Wonosobo yang Kaya Warna
Wonosobo, ya sebuah kabupaten berhawa sejuk dan dingin di Jawa tengah bagian tengah. Kalau mendengar kata Wonosobo makatidak akan bisa lepas dari Dieng, sebuah obyek wisata di arah Utara Wonosobo dengan ketinggian hampir 2.000 m di atas permukaan laut. Panorama indahnya, Telaga Warna, Candi Dieng dan Dieng Plateu Theater adalah di antara tawaran wisata ke sana.
Juga ada Tambi, wisata agro mengunjungi Pabrik dan Kebun Teh Tambi. kita dapat memetik teh bersama para pemetik teh di pagi hari, kemudian melihat proses pabrikasi teh tambi yang terkenal nikmat. Bahkan pengelola wisata Tambi juga meneyediakan paket seperti out bond, menikmati panorama sambil naik motor ATV, arung jeram dll.
Di samping itu Wonosobo juga memiliki banyak kesenian adat antara lain Jaran Kepang, Angguk, Lengger dan lain-lain.
Kerajinan Tangan dari Wonosobo
Kabupaten Wonosobo memiliki cukup banyak kerajinan tangan tertama yang berbahan baku tumbuhan seperti kayu, bambu, buah dan lain-lain maupun hasil alam dari sana. beberapa diantaranya adalah
ANYAMAN BAMBU
Anyaman bambu dari Kabupaten Wonosobo erkenal di sekitar regional Kedu (eks-karesidenan kedu). Memanfaatkan bambu-bambu hitam maupun bambu hijau sebagai salah satu organem dengan membuat anyaman-anyaman untuk hiasan dinding dan sebagainya, anyaman yang terkenal adalah "truntum" meskipun banyakpula motif anyaman-anyaman lain di Kabupaten Wonosobo ini. Selain itu, juga berkembang kerajinan bambu berupa meubel-meubel dari bambu hitam. Disamping kemudahan mendapatkan, bahan baku bambu hitam ini dirasa masih melimpah di Kabupaten Wonosobo. Anyaman bambu dari Kabupaten Wonosobo ini banyak digunakan sebagai salah satu hiasan dinding, pagar dan hiasan untuk tiang-tiang penyangga rumah. Pesanan biasanya datang dari hotel-hotel maupun restoran-restoran dari Kabupaten Wonosobo sendiri maupun dari Purworejo dan Magelang. Permintaan pasar terhadap anyaman bambu dari Kabupaten Wonosobo ini cukup tinggi. Biasanya untuk hiasan dinding. Namun dalam perkembangannya para pengrajin tidak hanya membuat anyaman bambu untuk kebutuhan hiasan dinding tetapi juga telah membuat beberapa inovasi baru berupa lampu hiasan, keranjang koran dan lain-lain.
KERAJINAN DARI KERANG
Kerajinan dari kerang juga berkembang di Kabupaten Wonosobo. Meskipun produksinya tidak sebesar para pengrajin dari Kabupaten Cilacap dan Kebumen namun eksistensinya cukup meyakinkan. Para pengrajin kerang di Kabupaten Wonosobo mendapatkan bahan baku dari Kabupaten Purworejo, Cilacap dan Kebumen. Biasanya para pengrajin memilah-milah bahan baku seperti untuk kerang jenis tertentu didatangkan dai Kabupaten Cilacap sedangkan untuk jenis yang lain didatangkan dari Kabupaten lain. Hasil kerajinan kerang ini cukup banyak. Motifnya banyak memiliki persamaan dengan para pengrajin dari Kabupaten Cilacap dan Magelang. Pemasaran kerajinan kerang ini sebatas kabupaten Wonosobo, Purworejo dan Kabupaten Magelang.
MAINAN ANAK-ANAK
Mainan anak-anak ini berbahan baku kayu. Produk-produk yang dihasilkan berupa mobil-mobilan, miniatur sepeda motor dan lain-lain. Bahan baku banyak didapatkan masyarakat dari industri-industri pengolahan kayu. Pemasaran mainan anak-anak ini untuk memenuhi pasar lokal (Kabupaten Wonosobo) dan kabupaten lain disekitarnya.
(sumber : http://www.solo-kedu.com/solo-kedu/Wilayah/krajinan_wonosobo.htm#atas)
Pasar Stres Kota magelang Terbakar
Sumber- detikNews Selasa, 18/11/2008 13:59 WIB
Magelang - Sebanyak 157 kios di Blok A Pasar stres di Jl Mayjen Suprapto, Magelang, Jawa Tengah, ludes terbakar, Selasa (18/11/2008). Kebakaran pasar yang menjual onderdil mobil dan motor bekas itu diduga diakibatkan hubungan arus pendek.
Agus Setiawan(40), saksi mata yang merupakan pedagang pasar Stres di Blok A, mengatakan api berasal dari kios belakang lorong pertama yakni kios milik Didik(45). Dalam waktu singkat, api membesar dan melalap ratusan kios di pasar itu.
"Kami sudah sekuat tenaga berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air dengan alat ember. Namun upaya itu gagal dan api semakin besar," tegas Agus.
Untuk menjinakan si jago merah, sebanyak 5 unit mobil pemadam kebaran dikerahkan. Dua pleten anggota Polresta Magelang juga disiagakan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan mengatur arus lalu lintas di depan Pasar Stres.
Para pedagang mengaku rugi hingga ratusan juta rupiah. Sebab mereka banyak yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang dagangannya. Susi (30) misalnya, dia mengaku panik setelah melihat api berkobar sehingga tak sempat menyelamatkan semua barang dagangannya.
"Yang penting kami bisa selamat, meski semuanya sudah ludes," katanya.
Api berhasil dijinakan sekitar pukul 10.00 WIB. Meski demikian, sejumlah petugas pemadam masih terus melakukan penyemprotan karena khawatir api belum benar-benar padam.
Sekitar pukul 10.30 tadi, beberapa pejabat Pemkot Magelang datang meninjau lokasi kejadian. Di antaranya, Walikota Magelang H Fachriyanto dan Ketua DPRD Kota Magelang Drs Tri Joko MM.
Fachriyanto menyatakan, belum bisa memperkirakan berapa kerugian akibat kebakaran tersebut. Pemkot Magelang baru akan melakukan pendataan terhadap para pedagang yang menjadi korban.
"Kepala dinas pasar sudah merencanakan merelokasi ke depan kelurahan Magersari Kota Magelang," ujar Fachriyanto.
Kepala Dinas Pasar Kota Magelang, Drs RM. Devananda MM, menegaskan jumlah kios yang terbakar sebanyak 157. Jumlah total kios di Pasar Stres sebanyak 200 kios. Devananda juga belum bisa memperkirakan berapa kerugian fisik bangunan maupun materi dari total kebakaran yang ada.
"Yang pasti saat ini sudah ada tempat untuk relokasi siap pakai sebanyak 60 kios untuk 60 pedagang. Sementara sisanya akan direlokasi ke depan kelurahan Magersari Kota Magelang itu," jelas Devananda.
(djo/djo)
Selasa, 18 November 2008
Para Penanti Perubahan
Wajah-wajah jujur
Wajah-wajah lugu
Wajah-wajah sendu
Telah banyak berita terpapar
Telah banyak janji tertebar
Namun penantian mereka tiada ujung
Harapan seakan hampa
Wong cilik itu menagih janji
Mereka menunggu realisasi
Kapan nasib mereka diperbaiki
Bolehkah mereka menggantang asa
Atas masa depan anak cucunya
Tuhan, masih lamakah penantian ini??
Sekelumit perjalananku menemani anak negeri, di kaki sebuah gunung....
Aceh...Oh
Aceh, akhir Desember 2004
Semua luluh lantak
Kuasa Allah mengguncang relung samudera
Menumpah lautan ke dalam kota
Menyapu penjuru
Menyeruak tiap jengkal
Rumah, gedung, kendaraan dan pepohonan
Tercerabut, tersapu
Tubuh-tubuh anak cucu Adam
Lunglai tanpa daya
Dan seratus ribu meregang nyawa
Sejuta jiwa tiada naung tempat berlindung
Namun selalu ada tangan terulur
Sekadar menyeka air mata duka
Menghibur si yatim yang lara
Menghantar mereka meraih masanya
Sekali lagi...
Jangan tunggu Allah murka kembali
Segra perbaiki diri dan tunduk berbakti
Kamis, 13 November 2008
Perjalanan Sosial
Rumah di surga? Amboi, betapa indahnya...Tentu saja semua ingin memilikinya dan menikmati kenyamanannya.
Bagaimanakah gambaran rumah di surga itu? Rasul menggambarkan tentang rumah di surga, dalam salah satu hadits sebagai berikut :
'Para penghuni surga tinggal dalam sebuah komplek yang terdiri 70 rumah. Tiap rumah memiliki 70 kamar. Tiap kamar berisii 70 tempat tidur. Tiap tempat tidur memiliki 70 kasur. Tiap kasur dilayani oleh 70 bidadari'.
Siapa yang tidak ingin rumah sebesar dan selengkap itu?
Bila kita tidak mampu membangun sebuah masjid, mungkin kita ikut menyumbang sebagian bangunan, atau ikut membantu beberapa sak semen, beberapa galon cat atau menyumbang tenaga? Mungkin kita menjadi panitia pembangunan masjid, atau membantu menyalurkan dana-dana titipan dari orang baik yang ingin mendirikan masjid?? Bila kita tak memperoleh satu bangunan rumah utuh, rasa-rasanya telah cukup bila memperoleh sebuah kamar..., atau sebuah tempat tidur..., atau sebuah kasur beserta segala isinya....Yaa Allah jadikan aku salah satu penghuni rumah itu....Berilah kekampuan kepada kami untuk membangun rumah-Mu...Karuniakan kepada kami keikhlasan untuk berkorban....
Kota Magelang, Selayang Pandang
Karena di kelilingi oleh gunung-gunung, kita bisa menyaksikan keindahan Gunung Merapi ketika memuntahkan lava pijar dimalam hari manakala cuaca terang, yang merupakan pesona alam yang indah. Kita menempuh perjalanan yang menyenangkan untuk menyaksikan satu dari warisan keluhuran budaya dunia, hasil maha karya bangsa Indonesia dimasa lalu,
Kota Militer
Kota Magelang hampir identik dengan Angkatan Darat. Seluruh Pimpinan Angkatan Darat generasi baru adalah produk kota ini, melalui Akademi Militer Nasional (AMN) yang pernah disebut AKABRI Darat. Di samping itu ada juga Rindam Diponegoro tempat Calon Tamtama digembleng, Yon Armed Kostrad dan lain-lain.
Sejarah Kota Magelang sendiri memang juga terkait dengan militer. Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke 18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat Kabupaten dan sebagai Bupati pertama diangkatlah Mas Ngabehi Danukromo, yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun Alun - alun, bangunan tempat tinggal Bupati serta sebuah masjid. Dalam perkembangan selanjutnya dipilihlah Magelang sebagai Ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818.
Setelah pemerintah Inggris ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena letaknya yang strategis, udaranya yang nyaman serta pemandangannya yang indah Magelang kemudian dijadikan Kota Militer: Pemerintah Belanda terus melengkapi sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah-tengah kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan - jalan arteri diperkeras dan diaspal.
Wilayah Administrasi
Kota Magelang adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang. Kota Magelang memiliki posisi yang strategis, karena berada di jalur utama Semarang-Yogyakarta. Magelang berada 75 km sebelah selatan Semarang, atau 43 km sebelah utara Yogyakarta.
Kota Magelang terdiri atas 3 kecamatan, yakni Magelang Utara, Magelang Selatan dan Magelang Tengah , yang dibagi lagi sejumlah kelurahan[1].
Pendidikan
Kota Magelang merupakan daerah dengan pendidikan yang paling maju di Karesidenan Kedu, bahkan di Jawa Tengah pun masih bisa eksis. Kota Magelang selalu menduduki peringkat 5 besar di Jawa Tengah dan berhasil mengalahkan daerah - daerah lain yang cukup favorit. Namun sayang sampai saat ini Kota Magelang tidak memiliki Perguruan Tinggi Negeri selain AMN.
Tempat menarik
Meskipun kecil, kota Magelang memiliki banyak tempat menarik yang layak dikunjungi, antara lain:
Taman Kyai Langgeng
Taman Kyai Langgeng terletak di Kota Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di Jalan Cempaka. Merupakan satu-satunya taman di Kota Magelang dengan luas seluruhnya meliputi 28 hektar, letaknya sekitar 1 kilometer dari pusat kota ke arah selatan. Taman wisata ini memiliki ratusan koleksi tanaman langka yang bisa dimanfaatkan sebagai obyek penelitian. Obyek wisata ini terletak sekitar 19 Kilometer dari Candi Borobudur, 35 kilometer dari Kopeng atau 50 Kilometer dari Candi Prambanan dan 42 kilometer dari Monumen Jogja Kembali.
Di Taman Kyai Langgeng, khususnya pada hari libur anda akan disuguhi dengan berbagai atraksi kesenian daerah maupun musik, selain arena permainan untuk anak-anak dan keluarga.
Pecinan atau Jl. Pemuda
Jalan Pemuda atau yang lebih dikenal dengan nama Pecinan sering disebut Malioboro-nya Magelang. Pecinan ini merupakan pusat perbelanjaan sekaligus bisnis yang ada di Kota Magelang. Di sisi kiri dan kanan jalan sepanjang 1,5 kilometer ini berdiri banyak toko dan minimarket serta restoran.
Pecinan terdiri atas 2 ruas jalan. Ruas pertama adalah ruas jalan untuk kendaraan bermotor yang merupakan ruas jalan satu arah. Sedangkan satunya lagi merupakan jalan khusus untuk becak. Ruas jalan ini dulunya dilalui kereta api yang kini sudah tidak ada lagi di Magelang.
Pecinan merupakan benchmark Magelang di samping tempat lainnya. Yang jelas di ruas jalan ini tidak ada satupun ruang kosong karena semuanya telah dipadati oleh pertokoan.
Akademi Militer (AKMIL)
Bukit Tidar
Merupakan Bukit yang terletak di Bagian Magelang Selatan dan terletak di dalam kompleks Akademi Militer, dan terkenal sebagai Paku pulau jawa, disini juga terdapat beberapa makam & petilasan leluhur masyarakat Magelang;salah satunya adalah petilasan penyebar agama Islam di Jawa Tengah yakni petilasan SYEKH SUBAKIR dari persia. Bukit Tidar memang tidak terlalu tinggi, tapi pohon-pohonan disini berfungsi sebagai paru-paru kota sehingga udara Kota Magelang selalu segar,dari sini juga anda dapat menikmati pemandangan Kota Magelang dari atas Tugu Akademi Militer. Letak Bukit Tidar tepatnya di Kelurahan Magersari, Kec. Magelang Selatan. Untuk mengunjunginya anda bisa melewati dua jalan,yaitu lewat Pasar Burung dan lewat samping Akademi Militer dengan naik angkot jalur 6, 8, 10, dari Terminal Soekarno-Hatta turun di Perempatan Pasar Burung, untuk melalui jalan samping Akademi Militer anda dapat melanjutkan perjalanan dengan angkot jalur 2 setelah turun di Shopping Centre.sekarangpun telah dibangun jalan pintas menuju bukit tidar tempatnya dibelakang terminal lama. Bila anda mampir ke kota ini, nikmati kesegaran alamnya di Taman Kyai Langgeng, bermain Golf di Padang Golf Internasional "Borobudur" dengan 18 holes atau oleh-oleh khas Magelang, Getuk yang lezat
Taman Panca Arga
Panca Arga merupakan perumahan di mana para pemimpin dan anggota TNI-AD yang berkantor di AKMIL. Panca Arga berasal dari Panca berarti lima dan Arga berarti gunung. Dengan kata lain, Panca Arga adalah kawasan yang dikelilingi lima gunung besar. Seperti gunung Sumbing, gunung Merbabu, dan gunung Merapi yang saat ini merupakan salah satu gunung yang paling aktif di Pulau Jawa. Dan gunung Tidar-lah gunung yang terletak ditengahnya.
Panca Arga tidak hanya merupakan perumahan TNI-AD. Di sana terdapat sekolahan dan taman rekreasi yang cukup terkenal bernama "Taman Rekreasi Panca Arga". Di taman tersebut bukan hanya terdapat ayunan dan berbagai macam jenis permainan anak saja. Namun terdapat tank-tank peninggalan Belanda dan meriam-meriam yang digunakan saat perang kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, selain sebagai taman bermain anak, taman Panca Arga merupakan salah satu sarana untuk menanamkan jiwa kemerdekaan, nasionalisme dan rasa hormat terhadap para pejuang TNI-AD yang gugur di medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Taman Badaan
Merupakan salah satu taman yang ada di Jl. Pahlawan selain Kyai Langgeng yang ada di Kota ini. Taman Badaan lebih terpusat pada rekreasi anak - anak, hal ini dibuktikan dengan banyaknya patung gajah, jerapah dan lainnya yang mengundang minat anak-anak. Di sini terdapat beragam jenis bakso, mulai bakso tenis sampai bakso yang super kecil.
Alun-alun Kota Magelang
Alun-alun Kota dijadikan sebagai pusat Kota Magelang karena letaknya yang sangat strategis di tengah kota. Banyak sekali kendaraan angkutan kota dengan berbagai jalur melewatinya. Dari alun-alun ini orang dapat menjangkau Pecinan atau Jl. Pemuda.
Di sekelilingnya berdiri banyak sekali pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya. Di sebelah timurnya ada Matahari dan Gardena swalayan serta Magelang Theatre yang merupakan satu-satunya bioskop yang ada. Di sebelah utaranya berdiri dengan megah Trio Plaza dan Bank BCA. Sementara di sebelah selatan ada Kantor Polresta Magelang, Bank BPD dan Klenteng Magelang. Sementara di sebelah barat atau yang sering disebut alun-alun barat ada sebuah masjid yang terbesar di Magelang yang sering dinamakan Kauman.
Di sudut sebelah barat laut ada menara air yang merupakan peninggalan Belanda setinggi lebih kurang 15 m. Dan sekarang ini menara tersebut digunakan oleh PDAM Kota Magelang sebagai tempat penampungan air yang sanggup memenuhi kebutuhan akan air bagi warga Kota Magelang.
GOR Samapta
GOR (Gedung Olah Raga) Samapta terletak di wilayah Kecamatan Magelang Utara. Saat ini lingkungan sekitarnya mulai ditata dan dibenahi karena GOR ini akan ditingkatkan statusnya menjadi pusat olah raga propinsi Jawa Tengah. Penataan dan pembenahan mulai dilakukan dengan membuat akses jalan baru yang lebih lebar. Saat ini, akses menuju GOR ini dapat ditempuh melalui 2 akses jalan, yaitu 1) Jl. Kapt. S. Parman—melewati Universitas Tidar—selanjutnya ke Jl. Tentara Geni Pelajar (melewati Griya Asri); dan akses ke-2) Jl. Jeruk—RSI—GOR. Wilayah di sekitar GOR Samapta sangat ideal untuk kawasan olah raga, selain karena hawanya cukup sejuk, serta tidak bising meski berada di dalam kota. Hal ini dikarenakan posisinya yang berada di sisi timur atas Sungai Progo, serta tiupan angin gunung yang berasal dari arah Gunung Sumbing.
Mengenal lebih dekat Kota Magelang dapat juga mengunjungi situs resmi pemerintah kota Magelang di magelangkota.go.id
Rabu, 12 November 2008
Tambi, kesuburan yang mengancam
Tanah Wonosobo sampai Temanggung di punggung Gunung Sindoro dan Sumbing memang amat subur. Apa yang ditancap, dia tumbuh dan memberi hasil kepada penanamnya. Namun.., kesuburan itu kadang berbuah keburukan, manakala penduduk setempat mengejar produktifitas pertanian kemudian abai terhadap kelestarian alam. Hutan pinus yang hampir punah dikonversi jadi tanaman musiman, pohon-pohon keras pun makin tidak mendapat tempat untuk hidup. Petani butuh hasil yang cepat untuk menyambung hidup mereka yang kian hari kian menghimpit. Maka pilihan utama masyarakat adalah tembakau, kentang, sayuran dan tanaman semusim lainnya. Longsor, banjir, hilangnya sumber air mulai mulai mengintai kehidupan dua kabupaten subur itu saat ini.....
ARMADA KAMPANYE
Ini sebagian Armada kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS) "Mobil Layanan Publik" sedang didandani oleh kadernya. Partai yang mengusung jargon 'Bersih, Peduli dan Profesional' ini sedang diuji kesungguhannya dalam usaha mensejahterakan Rakyat Indonesia.
Partai ini selalu menjadi bahan pembicaraan karena ide-idenya yang cerdas dalam melahirkan tren maupun kepeloporannya dalam beberapa issu yang sering tak terduga.
Waktu akhirnya akan membuktikan, apakah PKS akan mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menangani masalah-masalah yang kini membelenggu bangsa....
Kabupaten Magelang - Gemilang
Kabupaten yang mengusung Motto Magelang Gemilang ( Gemah Ripah Iman Cemerlang) ini berada di cekungan sejumlah rangkaian pegunungan. Bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Boyolali terdapat Gunung Merbabu (3.141 meter dpl) dan Gunung Merapi (2.911 m dpl). Bagian barat (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo) terdapat Gunung Sumbing (3.371 m dpl). Di bagian barat daya terdapat rangkaian Bukit Menoreh. Bagian tengah mengalir Kali Progo beserta anak-anak sungainya menuju selatan. Di Kabupaten Magelang terdapat Kali Elo yang membelah dua wilayah ini.
Kabupaten yang didirikan dengan UU No 13/1950 ini memiliki luas 1.085,73 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2003 sebanyak 1.144.000 jiwa yang berarti kepadatannya 1.054 jiwa/km²
Secara Administratratif Kabupaten Magelang terdiri atas 21 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan sejumlah 372 desa / kelurahan yang ada semuanya merupakan desa swasembada. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Mungkid.dengan kecamatan-kecamatan yang ada sebagai berikut.: Mungkid, Muntilan, Grabag, Salam, Salaman, Ngluwar, Tempuran, Srumbung, Borobudur, Ngablak, Bandongan, Sawangan, Secang, Tegalrejo, Mertoyudan, Dukun, Candimulyo, Windusari, Kajoran, Kaliangkrik dan Pakis.
Transportasi
Magelang berada di jalur strategis yang menguhubungkan dua ibu kota provinsi: Semarang-Yogyakarta. Mungkid, ibu kota kabupaten ini, berada sekitar 10 km sebelah selatan Kota Magelang. Mungkid dulunya adalah kota kecamatan yang kemudian dikembangkan menjadi ibu kota baru kabupaten ini, menggantikan Kota Magelang. Secang merupakan persimpangan jalan negara Semarang-Yogyakarta dengan jalan provinsi menuju Temanggung.
Dahulu Magelang dilalui jalur kereta api yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta, bahkan merupakan salah satu jalur kereta api tertua di Indonesia. Namun sejak meletusnya Gunung Merapi, jalur tersebut rusak dan tidak difungsikan lagi.
Pariwisata
Candi Borobudur merupakan obyek wisata andalan Provinsi Jawa Tengah yang kini mendapat perlindungan dari UNESCO sebagai warisan dunia (World Heritage). Selain Borobudur, terdapat sejumlah candi di antaranya Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Canggal, Candi Selogriyo, dan Candi Gunungsari.
Selain candi, Magelang memiliki obyek wisata alam, antara lain kawasan wisata Kopeng, Gardu Pandang Ketep juga air terjun Kedung Kayang kira-kira 5 km dari Ketep Pass, Gardu Pandang Babadan, Curug Silawe, pemandian air panas Candi Umbul dan air terjun Sekar Langit (di Kecamatan Grabag). Di samping itu Kali Progo dan Kali Elo juga sering digunakan untuk wisata arung jeram. Satu museum terletak di jalan antara Candi Mendut dan Borobudur, yaitu Museum Senirupa Haji Widayat.
Masyarakat Kabupaten Magelang dikenal sangat agami dengan banyaknya Pesantren besar di sana, seperti Pesantren tegal rejo, Pesantren Pabelan, Pesantren Watu Congol dan lain-lain yang melahirkan banyak ulama besar.
Pertanian
Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten penghasil pangan di Propinsi Jawa Tengah, sehingga produktivitas tanaman pangan khususnya tanaman padi, palawija seperti tanaman jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah dan kedelai.
Di samping itu Kabupaten Magelang berpotensi dalam tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan serta tanaman perkebunan rakyat. Data beberapa hasil agro di Kabupaten Magelang
Kehutanan
Hasil Hutan non HPH
• Kayu Bulat 109.693,080 M3
• Kayu gergajian (olahan) 916.856,751 M3
Hasil hutan ikutan
• Gondorukem/getak pinus 403.349 Ton
• Damar/Kopal 10.288 Ton
Di Magelang terdapat lahan kritis seluas 11,616 Ha dan 250 Ha sedang dalam program penghijauan. Terdapat 9 industri pengolahan hasil hutan. Di samping itu Magelang juga memiliki perkebunan antara lain teh, kopi, tembakau, kakao, lada vanily, tebu dan kelapa.
Rupa-rupa
• Makanan khas Magelang di antaranya gethuk trio, wajik salaman, tape ketan muntilan, kupat tahu, sop senerek, dan salak nglumut magelang'.
• Kesenian khas Magelang antara lain adalah kubro siswo, badui, dan jathilan.
Kamis, 06 November 2008
Kabupaten Purworejo, Kaya tapi Penuh Tantangan
Kabupaten yang dikenal adem ayem dan kadang mendapat julukan Kota Pensiun ini dalam Wikipedia disebutkan dibentuk melalui UU No. 13/1950. Berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang di utara, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kebumen di Barat, kita akan coba kenali lebih jauh.
Geografi
Bagian selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran rendah dimulai dari Pantai Selatan yang meliputi wilayah kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi terus ke Kecamatan Butuh, Kutoarjo, Banyuurip dan Purworejo. Selain dari Kecamatan tersebut di bagian utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di perbatasan dengan DIY, membujur Pegunungan Menoreh dari Bener, Loano, Kaligesing sampai Bagelen.
Purworejo berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo. Di sepanjang pantai Selatan terdapat jalan lintas yang diyakini bagian dari Proyek Daendeles jalur Anyer Panarukan.
Sejarah
Prasasti Kayu Ara Hiwang ditemukan di Desa Boro Wetan (Kecamatan Banyuurip), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah tanggal 5 Oktober 901.
Tata kota Purworejo merupakan warisan tata guna lahan sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda. Sejumlah bangunan tua masih terawat digunakan hingga kini, diantaranya Masjid Jami' Purworejo (tahun 1834), rumah dinas bupati (tahun 1840), dan bangunan yang sekarang dikenal sebagai Gereja GPIB (tahun 1879). Alun-alun Purworejo seluas 6 hektar, konon adalah yang terluas di Pulau Jawa.
Potensi
Tokoh dari Purworejo
Kabupaten Purworejo dikenal sebagai pemasok SDM handal tingkat Nasional sejak dahulu kala, baik Militer, Birokrasi, Seniman maupun profesional yang lain. Di antara para tokoh terkenal dari Purworejo adalah :
• Jan Toorop, pelukis Belanda.
• A.J.G.H. Kostermans, pakar botani Indonesia.
• Jendral Ahmad Yani, pahlawan revolusi.
• Jendral Sarwo Edi Wibowo, Komandan RPKAD.
• Ibu Anie Yudhoyono, Ibu Negara.
• Bustanul Arifin, mantan Kabulog Orde Baru.
• Jenderal Urip Sumoharjo, pendiri TNI.
• Syech Imam Puro, Ulama Purworejo.
• W.R.Soepratman, pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya"
• Erman Suparno,(mentri Tenaga Kerja Kabinet Indonesia Bersatu).
• Letjend.TNI(Purn) Slamet Kirbiantoro, mantan Pangdam Jaya.
• Jenderal Endriartono Sutarto,mantan Panglima ABRI 2006.
• Kasman Singodimejo,tokoh pergerakan 1945.
• Mardiyanto, Menteri Dalam Negeri Kabinet SBY.
Pendidikan
Sebagai daerah pemasok SDM Nasional, pendidikan dasar dan menengah di Purworejo dikenal memiliki kualitas yang baik. Bahkan beberapa sekolah masuk dalam peringkat atas Nasional maupun propinsi, seperti SMA N 1 Purworejo di mana lulusannya sebagian besar melanjutkan ke perguruan tinggi negeri terkenala seperti UGM, Undip, ITB, ITS, IU, UNS, Unsoed maupun Universitas lainnya. SMA N 1 termasuk SMA Negeri tertua di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1950. Di samping itu SMA N 2 Purworejo (eks SMA N Kutoarjo) yang berdiri sejak tahun 1980, Kemudian SMP N 1, 2, 3 Purworejo; SMP N 1,2 Kutoarjo, SMPN 1 Grabag yang kini telah dilakukan penamaan ulang menjadi SMP N 1 s/d 40 Purworejo. Namun demikian, sampai saat ini Purworejo belum memiliki perguruan tinggi negeri.
Perekonomian
Pertanian
Aktivitas ekonomi kabupaten ini bergantung pada sektor pertanian, diantaranya padi, jagung, ubi kayu, dan hasil palawija lain.
Purworejo menjadi salah satu sentra penghasil rempah-rempah, yaitu: kapulaga, kemukus, temulawak, kencur, kunyit, dan jahe. Konsumen tanaman empon-empon adalah perajin jamu gendong, pengusaha industri jamu jawa, dan rumah makan.
Sekitar 75 pabrik jamu di Jawa Tengah dan pengusaha jamu tradisional di Cilacap mengandalkan bahan baku dari sini. Grabag dikenal sebagai sentra penghasil emping melinjo. Sedangkan Kecamatan Bener dan Banyuurip serta Purwodadi dikenal sebagai penghasil durian
Peternakan
Ternak yang menjadi khas Purworejo adalah kambing peranakan ettawa (PE), yakni kambing dari India yang memiliki postur tinggi besar. Peternakaan kambing PE terutama di Kecamatan Kaligesing, di mana kambing itu dikawinkan dengan kambing lokal sehingga tercipta kambing PE ras Kaligesing. Setiap tahun ribuan kambing dipasarkan ke luar Purworejo, termasuk ke Jawa Timur (Ponorogo, Kediri, Trenggalek), Sumatera (Bengkulu dan Jambi), Riau, serta Kalimantan (Banjarmasin).
Industri
Purworejo memiliki satu industri tekstil di Kecamatan Banyuurip. Selain tekstil, di kecamatan ini ada dua industri pengolahan kayu dan di Kecamatan Bayan. Saat ini hasil industri yang mulai naik daun adalah pembuatan bola sepak di Desa Kaliboto, Kecamatan Bener, bola sepak bermerek Adiora itu sudah menembus pasar mancanegara.
Pariwisata
Purworejo mengandalkan pantainya di sebelah selatan yang bernama "Pantai Ketawang", "Pantai Jatimalang" didukung dengan gua-gua : "Gua Selokarang" dan "Sendang Sono". Goa Seplawan, terdapat di kecamatan Kaligesing, banyak diminati wisatawan karena alam yang masih asli dengan keindahan pemandangan serta hasil buah durian dan kambing ettawa sebagai salah satu ciri khas hewan ternak. Disamping itu, terdapat juga air terjun "Curug Muncar" dengan ketinggian ± 40m yang terletak di kecamatan Bruno dengan panorama alam yang masih alami.
Bandung
Makanan Khas
Beberapa masakan dan makanan khas Purworejo antara lain:
• Tahu Kupat (beberapa wilayah menyebut "kupat tahu"), sebuah masakan yang berbahan dasar tahu dengan bumbu pedas yang terbuat dari gula jawa cair dan sayuran seperti kol dan kecambah.
• Geblek : makanan yang terbuat dari tepung singkong yang dibentuk seperti cincin, digoreng gurih
• Clorot : makanan terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dimasak dalam pilinan daun kelapa.
• Rengginang : gorengan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak, berbentuk bulat, gepeng.
• Lanting : makanan ini bahan dan bentuknya hampir sama dengan geblek, hanya saja ukurannya lebih kecil. Setelah digoreng lanting terasa lebih keras daripada geblek. Namun tetap terasa gurih dan renyah.
• Kue Satu : Makanan ini terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak kecil berwarna krem, dan rasanya manis.
• Kue Lompong : Berwarna hitam, dari gandum berisi kacang dan dibugkus dengan daun pisang yang telah coklat (klaras)
• Tiwul punel: Terbuat dari gaplek ubi kayu
• Krimpying : Makanan ini berbahan dasar singkong, seperti lanting tapi berukuran lebih besar dan lebih keras, berwarna krem, bentuknya bulat tidak seperti lanting yang umumnya berbentuk seperti angka delapan.Rasa makanan ini gurih.
Kesenian
Purworejo memiliki kesenian yang khas : NDOLALAK, tarian tradisional diiringi musik perkusi tradisional seperti : Bedug, rebana, kendang. satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). kostum mereka terdiri dari : Topi pet (seperti petugas stasiun kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa sepatu (karena menarinya di atas tikar), biasanya para penari dibacakan mantra hingga menari dalam kondisi trance (biasanya diminta untuk makan padi, tebu, kelapa) kesenian ini sering disebut juga dengan nama Dolalak Tari ini merupakan percampuran antar budaya Jawa dan budaya barat. Kata dolalak sebenarnya berasal dari notasi Do La La yang merupakan bagian dari notasi do re mi fa so la si do yang kemudian berkembang dalam logat Jawa menjadi Dolalak yang sampai sekarang ini tarian ini menjadi Dolalak.
Dzikir Saman - kesenian ini mengadopsi kesenian tradisional aceh dan bernuansa islami, dengan penari yang terdiri dari 20 pria memakai busana muslim dan bersarung, nama Dzikir Saman diambil dari kata samaniyah (arab, artinya : sembilan), yang dimaksudkan sembilan adegan dzikir. diiringi musik perkusi islami ditambah kibord dan gitar. pada jeda tiap adegan disisipi musik-musik yang direquest oleh penonton)
TANTANGAN
Ada beberapa tantangan besar Kabupaten Purworejo yang harus diperhatikan oleh siapa saja yang konsern dengan nasibnya,
PEMERINTAHAN
Dengan membawahi 16 Kecamatan dan sekita 490 Desa/Kelurahan, energi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk memutar organisasi menjadi sangat besar. Biaya birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan atau Belanja Rutin amatlah besar, karena jumlah staf yang dibutuhkan tidak sedikit, rentang organisasi yang juga luas. Dari APBD 2008 sejumlah sekitar Rp 690 M, sebagain terbesarnya hampir 70% dialokasikan untuk Biaya Rutin. Artinya yang tersisa untuk Biaya Pembangunan hanya 30% atau sekitar Rp 200 M.
PAD YANG KECIL
Ini adalah bagian dari ironi sebuah organisasi di mana organisasinya sangat besar namun kekuatan finansialnya kecil. PAD Kabupaten Purworejo hanya Rp 41,8 M artinya hanya sekitar 6 % dari APBD tahun 2008. Ini membutuhkan kerja keras dari pemerintah setempat untuk menggunakan segala daya upaya guna meningkatkannya.
SDM
Tantangan terbesar berikutnya adalah masalah SDM yakni banyaknya tenaga potensial yang keluar dari Purworejo setiap tahunnya dengan alasan melanjutkan sekolah, bekerja di sektor industri di luar daerah maupun berkarier di bidang profesional pasca Perguruan Tinggi. Hal ini menyebabkan Purworejo sendiri mengalami kelangkaan SDM di berbagai tingkatan. Salah satu contoh, di sebuah desa kini sulit mencari tenaga muda untuk laden saat hajatan karena semua orang mudanya keluar daerah. Kelemahan ini menyebabkan sektor pertanian yang membutuhkan banyak SDM kurang terkembangkan dan mengalami modernisasi. Purworejo dan daerah sekitarnya seperti Magelang, Temanggung dan Wonosobo membutuhkan Pergurun Tinggi Negeri untuk mendidik dan menjaga SDM ahli dan terampil cukup tersedia.
PERTANIAN
Memang pertanian menjadi andalan ekonomi Purworejo, namun nasib petani seperti halnya para petani lainnya di Indonesia selalu terpuruk. Hal ini disebabkan karena luas rata-rata kepemilikan lahan yang sempit, keterampilan petani yang rendah dan hanya turun-temurun, jaringan irigasi yang sebagian masih buruk dan tidak menjangkau seluruh kawasan, dan penanganan paska panen yang masih buruk. Di samping itu petani padi dan komoditas selalu dihadapkan pada masalah kelangkaan pupuk, mahalnya benih dan harga jual panen yang jatuh.
Pemerintah perlu melakukan beberapa langkah untuk mengatasinya, antara lain dengan meningkatkan kemampuan dan keahlian para petani melalui berbagai penyuluhan ataupun menambah jumlah tenaga penyuluh. Melakukan pemuliaan bibit unggul sehingga memberikan hasil yang lebih baik, atau menghasilkan bibit tanaman yang dapat dipanen sepanjang musim seperti buah. Menjamin ketersediaan pupuk dan bibit dengan harga murah dan menjamin pemasaran produk pertanian untuk melindungi petani. Pemerintah perlu memetakan kebutuhan produk pertanian secara lebih komprehensif, sehingga petani bisa mengantisipasi dalam menanam sehingga tidak terjadi kelebihan pasok saat panen.
Pemerintah juga perlu membangun prasarana infra struktur jalan yang menjangkau seluruh kawasan kabupaten, sehingga memudahkan petani memasarkan produknya dengan cepat, murah dan tidak rusak. Di samping itu pasar regional perlu dibangun untuk memudahkan aktivitas ekonomi masyarakat.