Jawa Tengah ternyata termasuk kawasan rawan bencana. Banjir di dataran rendah, longsor di kawasan pegunungan. Kawasan banjir bisa sangat luas dari Blora, Purwodadi, Demak, Pati, Semarang, terus sepanjang Pantai Utara Jawa tengah sampai Brebes Bagian Utara. Juga di bagian Selatan Purworejo, Kebumen, Banyumas dan Cilacap. Semantara longsor mengancam sepanjang bagian Tengah memanjang dari perbatasan dengan Jawa Timur bagian Tengah dan Selatan di Sragen, Boyolali, Magelang, Temanggung, Purworejo, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas sampai Brebes. Nampaknya alam makin tua dan renta menanggung beban dari ulah manusia.
Pembabatan hutan secara liar, konversi lahan dari hutan tanaman keras ke tanaman semusim demi mengejar produktifitas pangan, atau sekedar mengambil kayu tanpa menggantinya kembali dengan tanaman keras lanjutan menjadi penyebab bencana longsor dan banjir bandang.
Memasuki hari-hari menjelang musim berkorban sekarang, tema ini nampaknya cukup relevan. Ada baiknya kita mencontoh kawan-kawan dari PKS ini yang siaga menghadapi bencana dengan kesiapan yang lebih baik dibanding partai lainnya. Mereka membantu evakuasi mayat, memandikan, mengkafani sampai menyolatkan dan menguburkannya. Hampir identik mereka waktu itu dengan tim penyelenggara jenazah. Jumlah korban manusia yang demikian banyak, di tengah kepiluan keluarga menyebabkan apa yang dilakukan oleh teman-teman ini memberi kesan teramat dalam. Anggota legislatifnya memberikan bantuan uang duka, penghapus pilu, atau penutup biaya sekolah anak yang belum terbayar.
Sementara pimpinannya di Jakarta melakukan pemotongan hewan korban. Kesemuanya adalah bentuk kepedulian kepada sesama. Memang untuk urusan kepedulian, Partai Keadilan Sejahtera adalah biangnya...
Rabu, 03 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar